Suainya lidah dan bibir,
berkatup dan berketip seiring berima tawa,
senyumlah biasan jiwa kita yang tulus ini,
menghampiri sisipan si purnama noda menari di hujung beban seriku,
langit yang biru itu terdampar menghiasi suai siang untuk kita mengharap lupa dari parah,
kasihku provokasi dunia,
penghilang lidah-lidah dusta,
ditusuk terus tepat di dada sigila.
yah~~nyawaku nyaman,
sejuk dada aku setara sidingin malam,
yang kucar-kucar siang itu lenyap di hujung senja,
memperlihat logis kartha cebisan aku ini,
biar aku tikam kau di depan...moga kau sakit memegang dendam,
seperti aku berdendam seksa kau.
Kasi lap itu habuk
9 years ago