menungku jauh sampai sana,
rendangan pohon dengan siulan simanja,
jatidiri yang rendah pasti kelak merana,
luasan langit biru pancaroma muda,
sambil ku pejam menghilangkan dusta.
tu~..dia berjalan meliuk pungung,
berima sambil bergegar pangung,
mataku sepet masuki biasan cahaya agung,
hanya senyum mampu ku tangung.
masih lagi aku di pohon sena redang ini,
biarkan tubuhku sandarkan diri,
masih mampu buat ku senyum sendiri,
jangan godaku sayang...dosaku biar mati disini.
nahhh~belum lagi terlambat,
usia mudaku masih dipuncak hebat,
bergaya senang...hatiku tabah sijebat,
warnamu mencuri mataku...hendak ku tutup rapat,
biarkan berlalu walaupun ketat.
seksa...harus kerana dia perjuangan aku,
biasan air mu berkilau menghangat nafsuku,
tahan seperti tahan runtuhan imam satu,
jangan biarkan tewas menangis lagu,
masih lagi aku dipohon kalbu.
hadry
Kasi lap itu habuk
9 years ago
damn...nice
ReplyDeletehehehehe tq tq tq
ReplyDelete